Tabanan - Setelah delapan hari berkompetisi, akhirnya parade budaya Desa Delod Peken tahun 2012 resmi ditutup. Penutupan oleh Wakil Bupati Komang Gede Sanjaya, Minggu (23/12) kemarin di Depan Patung Sagung Wah, diisi dengan penyerahan hadiah kepada pemenang lomba tari pendet dan lomba gita shanti serta pemberian bingkisan kepada siswa berprestasi. Keluar sebagai pemenang dalam festival tari pendet tersebut adalah SD Nomor 6 Desa Delod Peken. Sementara lomba gita shanti kategori geguritan dimenangkan oleh sekaa santi Taman Sari.
Perbekel Desa Delod Peken I Gede Komang Restan Wisnawa, dalam laporannya mengatakan sejak dibuka pada 16 Desember lalu, berbagai lomba digelar. Mulai dari lomba tari pendet hingga lomba gita shanti. Tidak hanya digelar lomba, parade budaya tahun 2012 juga diisi dengan berbagai kegiatan sosial, seperti pengobatan gratis dan pemberian bingkisan kepada sulinggih. “Kegiatan kami tidak hanya terpaku pada parade budaya saja. Namun kami berharap kegiatan ini juga bermanfaat bagi para sulinggih yang ada di Kecamatan Tabanan,” lapornya.
Penutupan parade budaya yang diawali dengan tari pendet SD Nomor 6 Desa Delod Peken tahun ini diikuti oleh 10 kontingen yang berasal dari 8 seka teruna-teruni Desa Delod Peken dan dua kontingen berasal dari yayasan Al’amin dan Wihara di Tabanan.
Restan juga menambahkan, dengan digelarnya parade ini diharapkan mampu memberikan ruang kepada anak-anak untuk berkreasi dan berinovasi dalam hal seni dan budaya. Tidak hanya itu, generasi muda diharapkan juga ikut berpartisipasi dalam melestarikan dan mengembangkan seni budaya di Tabanan. Nantinya kontingen yang memenangkan lomba, akan diberikan kesempatan untuk tampil dalam kegiatan-kegiatan tertentu di Tabanan. “Kami akan memberikan ruang kepada kontingen-kontingen yang memenangkan lomba untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan pemerintahan. Sehingga nantinya mereka mampu meningkatkan kualitasnya dalam kreasi dan berinovasi,” harapnya.
Digelarnya parade budaya oleh Desa Delod peken mendapat apresiasi yang luar biasa dari Wakil Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya. Karena menurutnya, seni dan budaya di Tabanan menyimpan potensi yang luar biasa untuk digali lebih dalam. Mengingat Tabanan memiliki seniman-seniman yang luar biasa dan mendunia, seperti Ketut Mario dan Nuarta. “Kita di Tabanan memiliki seniman-seniman yang luar biasa yang patut kita banggakan. Maka dari itu kita sebagai generasi penerus wajib untuk melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya yang ada,” ungkapnya.
Orang nomor dua di Tabanan tersebut menambahkan, kegiatan yang dilaksanakan masyarakat ini telah mampu bersinergi dengan program pemerintah demi mewujudkan Tabanan yang sejahtera, aman dan berprestasi. “Saya sangat bangga, kegiatan ini mendapat antusias yang luar biasa dari masyarakat. Ini membuktikan bahwa Desa Delod Peken sukses menggelar parade budaya,” katanya.
Kegiatan yang diisi dengan pawai budaya keliling Jalan Gajah Mada Tabanan juga dihadiri Ida Cokorda Anglurah Tabanan, Anggota DPR RI Made Urip, Anggota DPRD Provinsi Bali I Gusti Made Suryanta Putra, Anggota DPRD Tabanan I Gede Sudiarta, Made Rahayuni dan Made Meliani.
OPINI:
Manusia dan kebudayaan di indonesia itu semakin membaik karna dari berita di atas saya menyimpulkan bahwa
murid SD saja bisa memnangkan sebuah lomba tari pendet yang belum tentu orang dewasa dapat melakukannya seperti murid SD tersebut. mungkin di indonesia jarang ada yang seperti anak SD tersebut.
terkadang banyak orang dewasa tidak tau apa itu tari pendet? , dari manakah tari pendet itu berasal? , dan
siapa pencipta tari pendet tersebut? itu di sebabkan kekurangan ilmu tentang kebudayaan di indonesia ini sehingga
adat serta kurang mengenal kebudayaan di negara sendiri. sekarang sedikit yang meminati tari tari traadisional, sehingga
banyak tari / kebudayaan kita yg diambil oleh negara lain.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar