Senin, 20 April 2015

METODE PENULISAN

Pengertian metode ilmiah, tujuan mempelajari metode penulisan ilmiah, sikap ilmiah dan langkah-langkah pelaksanaan PI

I.          Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah berdasatkan dari dua suku kata yaitu metode dan ilmiah. Seandainya kita artikan satu-persatu makna dari kata-kata tersebut yakni :

a.      Metode

Metode dapat diartikan sebagai sebuah cara yaitu cara yang teratur dan sistematis untuk mencapai maksud dan tujuan tertentu.

b.      Ilmiah

Ilmiah : bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan. Diatur oleh atau sesuai dengan prinsip-prinsip ilmu pasti: prosedur ilmiah. Sistematis atau akurat dalam cara ilmu pasti.
Secara umum dan keseluruhan metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Bagaimana menurut para ahli? Ini adalah beberapa pendapat para ahli diantaranya:
·         Menurut Almadk (1939),” metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
·         Sedangkan Ostle (1975) berpendapat bahwa metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatu untuk memperoleh sesuatu interelasi

II.                  Tujuan Mempelajari Metode Penulisan ilmiah
Tujuan adalah salah satu bentuk harapan untuk dimasa yang akan datang. Untuk karena itu dalam penulisan ilmiah kita tidak bias asal tulis atau tidak mengindahkan kaidah-kaidah dala penulisan ilmiah. Dalam penulisan ini kita harus mempunyai metodenya agar tulisan kita dapat dipahami dan dimengerti oleh si pembaca dikemudian hari. Ini adalah beberapa tujuan kita mempelajari metode ilmiah :
·         Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis
·         Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis
·         Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah

III.                Sikap Ilmiah
Istilah sikap dalam bahasa Inggris disebut “Attitude” sedangkan istilah attitude sendiri berasal dari bahasa latin yakni “Aptus” yang berarti keadaan siap secara mental yang bersifat untuk melakukan kegiatan. Triandis mendefenisikan sikap sebagai : “ An attitude ia an idea charged with emotion which predis poses a class of actions to aparcitular class of social situation” .
Rumusan di atas diartikan bahwa sikap mengandung tiga komponen yaitu komponen kognitif, komponen afektif dan komponen tingkah laku. Sikap selalu berkenaan dengan suatu obyek dan sikap terhadap obyek ini disertai dengan perasaan positif atau negatif. Secara umum dapat disimpulkan bahwa sikap adalah suatu kesiapan yang senantiasa cenderung untuk berprilaku atau bereaksi dengan cara tertentu bilamana diperhadapkan dengan suatu masalah atau obyek.
Menurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :”Sikap ilmiah pada dasarnya adalah sikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagai seorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atau berprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkah ilmiah.
Beberapa sikap ilmiah dikemukakan oleh Mukayat Brotowidjoyo (1985 :31-34) yang biasa dilakukan para ahli dalam menyelesaikan masalah berdasarkan metode ilmiah, antara lain :
·         Sikap ingin tahu
·         Sikap kritis
·         Sikap obyektif
·         Sikap ingin menemukan
·         Sikap tekun
IV.                Langkah – langkah penulisan ilmiah
Bentuk laporan penulisan PI, terdiri dari :
1.      Bagian Awal
Bagian Awal ini terdiri dari:
1. Halaman Judul
2. Lembar Pernyataan
3. Lembar Pengesahan
4. Abstraksi
5. Halaman Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi
7. Halaman Daftar Tabel
8. Halaman Daftar Gambar: Grafik, Diagram, Bagan, Peta dan sebagainya
2.      Bagian Tengah.

Bagian tengah yerdiri dari :

1.      Bab Pendahuluan

2. Bab Landasan Teori

3. Metode Penelitian

4. Bab Analisis Data dan Pembahasan

5. Bab Kesimpulan dan Saran

2.      Bagian Akhir.

Bagian akhir terdiri dari:

1. Daftar Pustaka
2. Lampiran

Penjelasan secara terinci dari Struktur Penulisan Skripsi dapat dilihat sebagai berikut :
1)      Bagian Awal.

Pada bagian ini berisi hal-hal yang berhubungan dengan penulisan skripsi    yakni sebagai berikut :

a.      Halaman Judul

Ditulis sesuai dengan cover depan Penulisan Skripsi standar sesuai universitas masing – masing mahasiswa.

b.      Lembar Pernyataan

Merupakan halaman yang berisi pernyataan bahwa penulisan skripsi ini merupakan hasil karya sendiri bukan hasil plagiat atau penjiplakan terhadap hasil karya orang lain.

c.       Lembar Pengesahan

Pada Lembar Pengesahan ini berisi Daftar Komisi Pembimbing, Daftar Nama Panitia Ujian yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota. Pada Bagian bawah sendiri juga disertai tanda tangan Pembimbing dan Kepala Bagian Sidang Sarjana.

d.      Abstraksi
Yakni berisi ringkasan tentang hasil dan pembahasan secara garis besar dari Penulisan Skripsi dengan maximal 1 halaman.

e.      Kata Pengantar

Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan serta dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan Skripsi (a.l. Rektor, Dekan, Ketua Jurusan, Pembimbing, Perusahaan, dll ).

f.        Halaman Daftar Isi

Berisi semua informasi secara garis besar dan disusun berdasarkan nomor urut halaman.

g.      Halaman Daftar Tabel
h.      Halaman Daftar Gambar, Daftar Grafik, Daftar Diagram

2)      Bagian Tengah.

a.      Pendahuluan
           
Pada Bab Pendahuluan ini terdiri dari beberapa sub pokok bab yang meliputi antara lain :

                                                i.      Latar Belakang Masalah

Menguraikan tentang alasan dan motivasi dari penulis terhadap topik permasalahan yang bersangkutan.

                                                ii.      Rumusan Masalah
Berisi masalah apa yang terjadi dan sekaligus merumuskan masalah dalam penelitian yang bersangkutan.

                                                iii.      Batasan Masalah

Memberikan batasan yang jelas pada bagian mana dari persoalan atau masalah yang dikaji dan bagian mana yang tidak.

                                                iv.      Tujuan Penelitian

Menggambarkan hasil-hasil apa yang bisa dicapai dan diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.

                                                v.      Metode Penelitian

Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data, alat yang digunakan dan cara analisa data.

Jenis-Jenis Metode Penelitian :

1.      Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku atau jurnal.
2.      Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian.
3.      Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di atas.

                                                vi.      Sistematika Penulisan

Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Ilmiah

b.      Landasan Teori

Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.

c.        Metode Penelitian

Menjelaskan cara pengambilan dan pengolahan data dengan menggunakan alat-alat analisis yang ada.

d.       Analisis Data dan Pembahasan

Membahas tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data yang diperoleh dari masalah yang diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian masalah.

e.      Kesimpulan (dan Saran)

Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
- Kesimpulan

Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
- Saran

Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.
3)       BAGIAN AKHIR

a.       Daftar Pustaka

Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan
b.      Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar, perhitungan-perhi tungan, grafik atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.

karangan non ilmiah

Pengertian, Ciri, dan Bentuk Karangan Nonilmiah

Karangan nonilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.

Ciri-ciri karangan nonilmiah:

a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.

Contoh Karangan Nonilmiah

Dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman adalah contoh karangan nonilmiah. Berikut penulis kutipkan cuplikan novel Hantu Jeruk Purut karya Yennie Hardiwidjaja dan synopsis telenovela Maria Mercedes.

Perbedaan

Istilah karya ilmiah dan nonilmiah merupakan istilah yang sudah sangat lazim diketahui orang dalam dunia tulis_menulis. Berkaitan dengan istilah ini, ada juga sebagian ahli bahasa menyebutkan karya fiksi dan nonfiksi. Terlepas dari bervariasinya penamaan tersebut, hal yang sangat penting untuk diketahui adalah baik karya ilmiah maupun nonilmiah/fiksi dan nonfiksi atau apa pun namanya, kedua-keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Perbedaan_perbedaan yang dimaksud dapat dicermati dari beberapa aspek.
Pertama,karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif). Faktual objektif adalah adanya kesesuaian antara fakta dan objek yang diteliti. Kesesuaian ini harus dibuktikan dengan pengamatan atau empiri.
Kedua,karya ilmiah bersifat metodis dan sistematis. Artinya, dalam pembahasan masalah digunakan metode atau cara-cara tertentu dengan langkah_langkah yang teratur dan terkontrol melalui proses pengidentifikasian masalah dan penentuan strategi. Ketiga,dalam pembahasannya, tulisan ilmiah menggunakan ragam bahasa ilmiah. Dengan kata lain, ia ditulis dengan menggunakan kode etik penulisan karya ilmiah. Perbedaan_perbedaan inilah yang dijadikan dasar para ahli bahasa dalam melakukan pengklasifikasian.
Selain karya ilmiah dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, terdapat juga karangan yang berbentuk semi-ilmiah/ilmiah populer. Sebagian ahli bahasa membedakan dengan tegas antara karangan semi-ilmiah ini dengan karangan ilmiah dan nonilmiah. Finoza (2005:193) menyebutkan bahwa karakteristik yang membedakan antara karangan semi-ilmiah, ilmiah, dan nonilmiah adalah pada pemakaian bahasa, struktur, dan kodifikasi karangan. Jika dalam karangan ilmiah digunakan bahasa yang khusus dalam di bidang ilmu tertentu, dalam karangan semi-ilmiah bahasa yang terlalu teknis tersebut sedapat mungkin dihindari. Dengan kata lain, karangan semi-ilmiah lebih mengutamakan pemakaian istilah_istilah umum daripada istilah_istilah khusus. Jika diperhatikan dari segi sistematika penulisan, karangan ilmiah menaati kaidah konvensi penulisan dengan kodifikasi secara ketat dan sistematis, sedangkan karangan semi-ilmiah agak longgar meskipun tetap sistematis. Dari segi bentuk, karangan ilmiah memiliki pendahuluan (preliminaris) yang tidak selalu terdapat pada karangan semi-ilmiah.
Berdasarkan karakteristik karangan ilmiah, semi-ilmiah, dan nonilmiah yang telah disebutkan di atas, yang tergolong dalam karangan ilmiah adalah laporan, makalah, skripsi, tesis, disertasi; yang tergolong karangan semi-ilmiah antara lain artikel,  feature,kritik, esai, resensi; yang tergolong karangan nonilmiah adalah anekdot, dongeng, hikayat, cerpen, cerber, novel, roman, puisi, dan naskah drama.
Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis.
Karya nonilmiah bersifat
(1) emotif: kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
(2) persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
(3) deskriptif: pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif .
(4) jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti..


contoh karangan non ilmiah



Suatu hari Si Kancil, binatang yang katanya cerdik itu, sedang berjalan-jalan di pinggir hutan. Dia hanya ingin mencari udara segar, melihat matahari yang cerah bersinar. Di dalam hutan terlalu gelap, karena pohon-pohon sangat lebat dan tajuknya menutupi lantai hutan. Dia ingin berjemur di bawah terik matahari. Di situ ada sungai besar yang airnya dalam sekali. Setelah sekian lama berjemur, Si Kancil merasa bahwa ada yang berbunyi di perutnya,..krucuk…krucuk…krucuk. Wah, rupanya perutnya sudah lapar. Dia membayangkan betapa enaknya kalau ada makanan kesukaannya, ketimun. Namun kebun ketimun ada di seberang sungai, bagaimana cara menyeberanginya ya? Dia berfikir sejenak. Tiba-tiba dia meloncat kegirangan, dan berteriak: “Buaya….buaya…. ayo keluar….. Aku punya makanan untukmu…!!” Begitu Kancil berteriak kepada buaya-buaya yang banyak tinggal di sugai yang dalam itu.
Sekali lagi Kancil berteriak, “Buaya…buaya… ayo keluar… mau daging segar nggak?”
Tak lama kemudian, seekor buaya muncul dari dalam air, “Huaahhh… siapa yang teriak-teriak siang-siang begini.. mengganggu tidurku saja.” “Hei Kancil, diam kau.. kalau tidak aku makan nanti kamu.” Kata buaya kedua yang juga muncul.
“Wah…. bagus kalian mau keluar, mana yang lain?” kata Kancil kemudian. “Kalau cuma dua ekor masih sisa banyak nanti makanan ini. Ayo keluar semuaaa…!” Kancil berteriak lagi.
“Ada apa Kancil sebenarnya, ayo cepat katakan,” kata buaya.
“Begini, maaf kalau aku mengganggu tidurmu, tapi aku akan bagi-bagi daging segar buat buaya-buaya di sungai ini,” makanya harus keluar semua.
Mendengar bahwa mereka akan dibagikan daging segar, buaya-buaya itu segera memanggil teman-temannya untuk keluar semua. “Hei, teman-teman semua, mau makan gratis nggak? Ayo kita keluaaaar….!” buaya pemimpin berteriak memberikan komando. Tak berapa lama, bermunculanlah buaya-buaya dari dalam air.
“Nah, sekarang aku harus menghitung dulu ada berapa buaya yang datang, ayo kalian para buaya pada baris berjajar hingga ke tepi sungai di sebelah sana,” “Nanti aku akan menghitung satu persatu.”
Tanpa berpikir panjang, buaya-buaya itu segera mengambil posisi, berbaris berjajar dari tepi sungai satu ke tepi sungai lainnya, sehingga membentuk seperti jembatan.
“Oke, sekarang aku akan mulai menghitung,” kata Kancil yang segera melompat ke punggung buaya pertama, sambil berteriak, “Satu….. dua….. tiga…..” begitu seterusnya sambil terus meloncat dari punggung buaya satu ke buaya lainnya. Hingga akhirnya dia sampai di seberang sungai. Hatinya tertawa, “Mudah sekali ternyata.”
Begitu sampai di seberang sungai, Kancil berkata pada buaya, “Hai buaya bodoh, sebetulnya tidak ada daging segar yang akan aku bagikan. Tidakkah kau lihat bahwa aku tidak membawa sepotong daging pun?” “Sebenarnya aku hanya ingin menyeberang sungai ini, dan aku butuh jembatan untuk lewat. Kalau begitu saya ucapkan terima kasih pada kalian, dan mohon maaf kalau aku mengerjai kalian,” kata Kancil.
“Ha!….huaahh… sialan… Kancil nakal, ternyata kita cuma dibohongi. Aws kamu ya.. kalau ketemu lagi saya makan kamu,” kata buaya-buaya itu geram.
Si Kancil segera berlari menghilang di balik pohon, menuju kebun Pak Tani untuk mencari ketimun.
(SELESAI)

karya ilmiah


Pengertian Karya Tulis Ilmiah Menurut Para Ahli Lengkap 
- Karya tulis ilmiah adalah kegiatan penuangan data lapangan atau gagasan pemikiran dalam bentuk karangan dengan mengikuti aturan dan metode ilmu pengetahuan.

Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Eko Susilo, M. Karya tulis ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.

Ciri-ciri Karya Ilmiah


  1. Objektif.
    Keobjektifan ini menampak pada setiap fakta dan data yang diungkapkan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi. Juga setiap pernyataan atau simpulan yang disampaikan berdasarkan bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, siapa pun dapat mengecek (memverifikasi) kebenaran dan keabsahannya.

  2. Netral.
    Kenetralan ini bisa terlihat pada setiap pernyataan atau penilaian bebas dari kepentingan-kepentingan tertentu baik kepentingan pribadi maupun kelompok. Oleh karena itu, pernyataan-pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca perlu dihindarkan.

  3. Sistematis.
    Uraian yang terdapat pada karya ilmiah dikatakan sistematis apabila mengikuti pola pengembangan tertentu, misalnya pola urutan, klasifikasi, kausalitas, dan sebagainya. Dengan cara demikian, pembaca akan bisa mengikutinya dengan mudah alur uraiannya.

  4. Logis.
    Kelogisan ini bisa dilihat dari pola nalar yang digunakannya, pola nalar induktif atau deduktif. Kalau bermaksud menyimpulkan suatu fakta atau data digunakan pola induktif; sebaliknya, kalau bermaksud membuktikan suatu teori atau hipotesis digunakan pola deduktif.

  5. Menyajikan fakta (bukan emosi atau perasaan).
    Setiap pernyataan, uraian, atau simpulan dalam karya ilmiah harus faktual, yaitu menyajikan fakta. Oleh karena itu, pernyataan atau ungkapan yang emosional (menggebu-gebu seperti orang berkampanye, perasaan sedih seperti orang berkabung, perasaan senang seperti orang mendapatkan hadiah, dan perasaan marah seperti orang bertengkar) hendaknya dihindarkan.

  6. Tidak Pleonastis
    Maksudnya kata-kata yang digunakan tidak berlebihan alias hemat kata-katanya atau tidak berbelit-belit (langsung tepat menuju sasaran).

  7. Bahasa yang digunakan adalah ragam formal.


Tujuan pembuatan karya ilmiah


  • Memberi penjelasan
  • Memberi komentar atau penilaian
  • Memberi saran
  • Menyampaikan sanggahan
  • Membuktikan hipotesa


Jenis Karya Tulis Ilmiah


  1. Makalah
    Adalah karya tulis ilmiah yang ditulis dengan tujuan untuk pemenuhan salah satu tugas tertentu. Dalam dunia kuliah makalah biasanya ditulis untuk pemenuhan salah satu tugas mata pelajaran. Sedangkan dalam dunia umum biasanya disusun sebagai salah satu kewajiban pembicara seminar atau kegiatan sejenisnya sebelum menyampaikan materi di depan peserta seminar.

  2. Laporan Penelitian
    Merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang biasanya disusun dengan tujuan untuk menyajikan/melaporkan kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan.

  3. Kertas Kerja
    Merupakan karya ilmiah yang disusun dengan tujuan untuk melaporkan satu kegiatan tertentu yang telah dilaksanakan oleh penulisnya.

  4. Skripsi
    Merupakan karya tulis resmi yang membahas permasalahan dalam bidang tertentu yang digunakan sebagai syarat penyelesaian studi akhir jenjang sarjana.

  5. Tesis
    Karya tulis ilmiah resmi yang disusun oleh seorang mahasiswa sebagai salah satu syarat menyelesaikan bidang studi magister (S2).

  6. Disertasi
    Karya tulis ilmiah resmi akhir untuk menyelesaikan program doktor (S3).

  7. Karya tulis ilmiah populer
    Merupakan karya tulis ilmiah yang medianya berupa media cetak atau media elektronik yang dipublikasikan kehadapan publik pembaca.

  8. Orasi ilmiah
    Merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang biasanya disampaikan dalam kegiatan akademik di perguruan tinggi, misalnya peresmian guru besar.


Tahapan Penulisan Karya Ilmiah


  • Tahap Persiapan
    Pemilihan tema.
    Tema diartikan sebagai pokok pikiran. Tema yang baik adalah yang paling dikuasai penulisnya. Tema juga harus menarik perhatian penulis sendiri dan jika mungkin untu pembacanya , selain itu tema juga haruslah sesuatu yang baru dan bermanfaat.

  • Pembatasan tema.
    Dibuat untuk membatasi batasan materi yang akan digarap oleh penulis sehingga penulis hanya menggarap atau memfokuskan kajiannya terhadap persoalan yang akan ditulisnya.

  • Menentukan maksud dan tujuan penulisan
    Pembatasan maksud merupakan sebuah rancangan menyeluruh yang memungkinkan penulis bergerak bebas dengan batasan tema tersebut.  Tujuan penulisan biasanya berkaitan erat dengan jenis karya ilmiah yang akan ditulis, misalnya menjelaskan kepada pembaca sehingga pembaca mengetahuinya, meyakinkan pembaca sehingga paham dan meyakininya, mempengaruhi pembaca dalam pendirian dan pendapatnya.

  • Menyusun outline
    Outline karya-karya tulis ilmiah adalah suatu rencana kerja yang memuat garis-garis besar dari suatu karya tulis ilmiah yang akan digarap.

  • Tahap Pengumpulan Data
    Pada tahap ini dilakukan serangkaian kegiatan meliputi penyusunan instrumen , uji coba instrumen, pengumpulan data. Tahap ini harus mampu menghasilkan alat pengumpul data yang valid dan reliabel serta pengumpulan data yang benar-benar representatif dan proposional.

  • Tahap Analisis Data
    Teknik analisis data dapat dilakukan secara kualitatif dan kuantitaif. Teknik kualitatif dapat dilakukan dengan cara identifikasi data, klasifikasi data, analisis data, interpretasi data dan pembuatan simpulan. Untuk teknik kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik.

  • Tahap penyusunan draft laporan
    Kerangka tulisan yang dibuat dikembangkan dengan cara menyajikan hasil studi pustaka, hasil pengumpulan data, hasil analisis data dan simpulan yang diperoleh.

  • Tahap Revising dan Editing
    Draft karya tulis ilmiah yang telah dibuat sebaiknya dilakukan revisi kembali untuk mengetahui kesalahan yang terdapat dalam isi.

  • Tahap Pelaporan
    Pada tahap ini karya tulis yang telah disusunnya harus mampu dilaporkan sekaligus dipertanggungjawabkan kebenarannya.
berikut contoh dari karya tulis ilmiah

BAHAYA SAMPAH DI LINGKUNGAN SMA
NEGERI 1 STTU JULU


Oleh
SAUTMO NIPANTA BERUTU
KELAS XI IPA
SMA NEGERI 1 STTU JULU
KABUPATEN PAKPAK BHARAT
2013

KATA PENGANTAR
            Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan perlindunganNyalah  sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan tuntas karya ilmiah ini sesuai dengan harapan penulis.
            Penulis menulis karya ilmiah ini dengan judul “Bahaya Sampah di Lingkungan SMA Negeri 1 STTU JULU” melihat telah rendahnya pandangan warga SMA STTU JLU terhadap bahaya sampah yang telah merogoti bumi pertiwi yang kita cintai ini. Adapun tujuan karya ilmiah yang penulis paparkan dalam penulisan ini adalah untuk menyampaikan kepada pembaca ataupun pendengar betapa bahayanya sampah di lingkungan sekolah yang kita dambakan ini. Agar kita sekiranya dapat menanggulanginya dan menciptakan sekolah yang kita harapkan. Dan penulisan ini juga bertujuan untuk menyelesaikan tugas Karya Ilmiah yang diberikan oleh guru Bahasa Indonesia penulis.
            Harapan penulis dalam penulisan karya ilmiah ini adalah agar kita sebagai siswa secara khusus, dan kita sebagai warga sekolah secara umum dapat menanggulangi sampah dan mengerti tentang bahaya sampah.
            Demikian penulis perbuat apabila ada kesalahan dalam penulisan maupun dalam isi karya ilmiah ini penulis meminta maaf. Dan akhir kata penulis mengucapkan Terimakasih.




Sigalagala, 20 oktober 2013

                        Penulis



DAFTAR ISI
Kata Pengantar……………………………………………………………….         i                                                                                                                                             
Daftar Isi……………………………………………………………………..          ii                                                                                                                                 
Bab I Pendahuluan    
      A.     Latar Belakang Masalah……………………………………………..          1-2
      B.     Rumusan Masalah…………………………………………………….          2
      C.     Tujuan Pembahasan…………………………………………………..          2
Bab II Pembahasan
      A.    Bahaya Sampah……………………………………………………….         3-5
      B.     Peran warga sekolah dalam penanggulangan sampah…………………         5
      C.     Pengendalian Sampah…………………………………………………         6-8
      D.    Metode penanggulangan sampah……………………………………...         8-11
Bab III Penutup
      A.    Kesimpulan……………………………………………………………         12
      B.     Saran………………………………………………………………….          13
Daftar Pustaka ……………………………………………………………….








BAB I

     1.      PENDAHULUAN
     A.    LATAR BELAKANG MASALAH
Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan dan tidak berguna lagi bagi kehidupan Mahluk hidup. Zaman ini sampah telah merajalela. Dimana-mana dapat ditemui tumpukan- tumpuka sampah. Dilingkungan masayarakat, dilingkungan keluarga,  bahkan  dilingkungan sekolah yang seharusnya menjadi contoh terhadap lingkungan umum malahan menjadi sekolah yang penuh dengan sampah.
SMA Negeri 1 STTU Julu, sebuah sekolah yang dulunya indah nan asri, sekarang telah dipenuhi dengan sampah. Sampah bertebaran dimana-mana dibelakang sekolah, ditaman sekolah yang seharusnya menjadi model keindahan sekolah, dan bahkan di laci-laci siswa dipenuhi dengan sampah. Menurut pengamatan ilmiah yang penulis telah lakukan, hal sembrono tersebut terjadi oleh banyak faktor maupun itu faktor dari luar siswa maupun faktor dari dalam siswa. Adapun faktor utama penyebab hal ini adalah rendahnya atau minimnya pengetahuan siswa tentang bahaya sampah dimana para siswa menganggap sampah adalah hal yang sepele dan apabila tidak ditanggulangi tidak berakibat apa-apa meskipun sesungguhnya sampah adalah musuh besar bumi yang dapat merusak bumi dan mahluk hidup yang ada didalamnya.
Kedisiplinan dan kepatuhan dalam hal membuang sampahpun tidak terlaksana lagi dalam lingkungan sekolah. Bahkan hukuman yang membuang sampah secara sembaranganpun kurang dilaksanakan. Hal ini sebenarnya dan realitasnya karena tidak adanya atau kurangnya pantauan dan bimbingan dari guru akan hal yang di anggap sepele ini yang berhubungan langsung dengan minat siswa yang sangat minim dalam penanggulangan sampah yang sebenarnya apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh dapat berdampak positif bagi kehidupan umum. Ada aksi tentunya ada reaksi. Umpama kimia ini dapat digambarkan dalam penanggulangan sampah bagi siswa. Ada minat tentunya ada juga cara untuk menanggulanginya.
OSIS di SMA inipun kurang bertindak dalam penanggulangan sampah dan tidak terlalu paham betul akan bahaya sampah serta tidak cekat dalam menanggulangi bahaya fatal tanpa penanggulangan sampah. Penyediaan sarana fasiltas penanggulangan sampah di sekolah ini sangatlah apa adanya. Tong sampah yang seharusnya ada disetiap sisi sekolah kurang disediakan dan kurang dipergunakan dan bahkan fasilitas penanggulangan sampah yang disediakan sekolah seperti tong sampah sering dirusak dan dipermainkan oleh para siswa. Sampah organik dan sampah anorganikpun tidak ada dipilah-pilah alhasil berbagai jenis sampah seperti daunan, kertas, plastik, dan sepihan-serpihan seng dapat dijumpai dilingkungan sekolah ini. Motivasi, dukungan serta sosialisasi yang sangat kurang memadai dalam hal penanggulangan sampah bahkan penanggulangan sampah melauli 3-R (Reduse, Reuse, Recyckle) yang pada umummya sudah dilaksanakan dalam sekolah-sekolah tidak ada dilakukan dalam lingkungan sekolah SMA STTU Julu ini.
Berdasarkan penjelassan diatas, maka penulis perlu menulis karya ilmiah yang berjudul “Bahaya Sampah di Lingkungan SMA STTU Julu”

B.     PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menemukan beberapa masalah yang timbul dari hal tersebut antara lain sebagai berikut:
1.      Apa bahaya sampah yang dapat timbul tanpa penanggulangan di lingkungan SMA STTU Julu?
2.      Siapa-siapa saja yang harus bertindak dalam penanggulangan sampah di lingkungan SMA STTU Julu?
3.      Mengapa sampah di lingkungan SMA STTU Julu tidak dapat terkendali?
4.      Apa metode yang harus dilakukan untuk menanggulangi sampah di lingkungan SMA STTU Julu?

C.    TUJUAN PEMBAHASAN
1.      Untuk mengetahui apa-apa saja bahaya sampah di lingkungan SMA STTU Julu.
2.      Untuk mengetahui siapa-siapa saja yang harus bertindak dalam penanggulangan sampah di lingkungan SMA STTU Julu.
3.      Untuk mengetahui kenapa sampah tidak dapat terkendali di lingkungan SMA STTU Julu.
4.      Agar paham dan mengerti betul metode dalam penanggulangan sampah.

 BAB II
    2.     PEMBAHASAN
    A.    BAHAYA SAMPAH
Sampah menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah barang-barang buangan atau kotoran seperti daun-daun kering, kertas-kertas kotor dan sebagainya atau barang yang tidak berharga lagi dalam dunia masyarakat. Atau sampah adalah suatu bahan  yang  terbuang  atau  dibuang  dari  sumber  hasil  aktivitas  manusia maupun  proses  alam  yang  belum  memiliki  nilai  ekonomis. Sedangkan bahaya adalah sesutu yang dipandang mungkin akan mendatangkan kecelakaan, bencana, kesengsaraan dan kerugian. Berangkat dari pandangan tersebut dapat dirumuskan bahwa bahaya sampah adalah barang-barang atau kotoran hasil aktivitas mahluk hidup yang dapat mengakibatkan kerugian bagi kehidupan mahluk hidup itu sendiri.
Sampah sangatlah berbahaya bagi kehidupan manusia terutama di lingkungan kehidupan wiatamandala yang belum mengenal betul apa arti dari bahaya sampah itu sesungguhnya. Hal tersebut dapat dilihat karena begitu jelas dan transparannya pencemaran lingkungan melalui sampah yang terjadi dan dilakukan oleh sekolah itu sendiri.
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh penulis, hampir seluruh jenis ragam sampah yang dapat ditemui di lingkungan masayarakat juga dapat ditemu di sekolah ini. Dalam kehidupan sosial masayarakat, sampah  dapat digolongkan menjadi 3 jenis. Jenis-jenis sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Sampah organik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang bisa terurai secara alamiah/biologis, seperti sisa makanan dan guguran daun. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah basah.
2.      Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis. Proses penghancurannya membutuhkan penanganan lebih lanjut di tempat khusus, misalnya plastik, kaleng danstyrofoam. Sampah jenis ini juga biasa disebut sampah kering.
3.      Sampah bahan berbahaya dan beracun (B3) yaitu limbah dari bahan-bahan berbahaya dan beracun seperti limbah rumah sakit, limbah pabrik dan lain-lain.

Dalam lingkungan SMA ini sampah organik dan sampah anorganiklah yang paling dan selalu dapat ditemui seperti sampah organik daun-daunan, kertas-kertas, karton dan lain sebagainya dan sampah anorganik seperti kaleng-kaleng, plastik, besi, aluminium dan seng yang pastinya akan berdampak buruk atau bisa dikatakan berbahaya bagi kesehatan, keindahan, kenyamanan serta keamanan dalam melakukan proses belajar-mengajar di sekolah. Hal tersebut biasanya terjadi karena seiring perkembangan terknologi dan kebudayaan antar sesama manusia yang semakin canggih yang mengakibatkan penghasilan sampah semakin bertumpuk dan merajalela yang tertuju langsung ke tingkat bahaya sampah yang semakin tinggi di lingkungan sekolah tersebut. Adapun bahaya sampah itu sendiri sangatlah banyak dan sangatlah berbahaya tetapi akan penulis rangkum ke dalam dua bagian besar yaitu sebagai  berikut:
1.      Dampak  bagi  kesehatan
Lokasi  dan  pengelolaan  sampah  yang  kurang  memadai  (pembuangan sampah  yang  tidak terkontrol)  merupakan  tempat  yang  cocok  bagi beberapa  organisme  dan  menarik  bagi  berbagai  binatang  seperti  lalat  dan anjing  yang  dapat  menimbulkan  penyakit di lingkungan sekolah yang tentunya dapat menggangu serta memberi respon negativ bagi warga sekolah. Pengolahan sampah yang kurang memadai dapat menyebabkan tersebarnya virus berbahaya yang sangat akan menggannggu  aktifitas belajar mengajar disekolah.  Timbunan sampah di sekitar lingkungan sekolah menjadi tempat sarang nyamuk alhasil sekolah akan menjadi tempat yang tidak aman dan nyaman lagi karena akan terjadi penyebaran penyakit bagi warga sekolah itu sendiri.

2.      Dampak bagi lingkungan
Pembuangan sampah secara sembarangan, kurangnya peran sekolah atupun OSIS dalam pengontrolan dan pengendalian sampah serta kurang adanya sikap saling menjaga kebersihan di lingkungan sekolah menjadi pemicu utama tercemarnya lingkungan. Lingkungan yang seharusnya menjadi tempat ternyaman berdirinya segala jenis mahluk hidup, sekarang telah berbaur dengan bongkahan-bongkahan sampah yang di hasilkan mahluk hidup itu sendiri setiap harinya. Manusia yang diberikan Tuhan akal dan pikiran malahan menjadi pusat utama pencemaran terhadap lingkungan terutama lagi pelajar yang seharusnya menjadi pedoman kepada masayrakat yang ada disekelilingnya malahan menjadi propokator dalam pembuangan sampah secara sembarangan. Bila dipahami secara mendetail akan sangat merugikan apabila kita tidak menjaga lingkungan kita. Memang sekarang SMA STTU JULU belum terlalau dipenuhi oleh tumpukan-tumpukan sampah tapi bayangkan saja 5 tahun kedepan tanpa pengendalian sampah tidak diragukan lagi akan terjadi berbagai masalah di SMA ini seperti longsor akibat tumpukan-tumpukan sampah. Jadi sekarang kita harus bisa mengontrol dan tetap menjaga nilai-nilai estetika terhadap lingkungan kita sendiri agar sekolah tidak menjadi sarang bencana bagi generasi-generasi pelajar SMA STTU JULU berikutnya.

B.     PERAN WARGA SEKOLAH DALAM PENANGGULANGAN SAMPAH
Inti utama proses pembelajaran pada jaman ini adalah untuk menciptakan siswa-siswi yang memiliki moral dan etika baik terhadap  sosial maupun lingkungannya. Peran guru sangatlah penting dalam menciptakan SMA STTUJULU yang indah dan nyaman sebagai tempat belajar bagi siswa-siswinya. Pengontrolan sampah oleh guru sangatlah penting dalam upaya menciptakan pelajar yang cinta terhadap lingkungannya sendiri. Bimbingan dari guru dan contoh baik dari guru sangatlah dibutuhkan. Perhatian yang ketat serta pemberian hukuman kepada siswa yang membuang sampah secara sembarangan merupakan contoh kongkrit yang harus dan segera harus dilaksanakan di lingkungan sekolah. Disamping itu setiap siswa seharusnya selalu memiliki rasa cinta terhadap lingkungannya, selalu berperan aktif dalam kegiatan penanggulangan sampah dan selalu menumbuhkan kreatifitas-kretifitas baru dalam pencegahan bahaya sampah karena sebagai siswa yang baik seharusnya memiliki jiwa patriotisme dan nasionalisme serta taat akan aturan sekolah yang melarang pembuanagan sampah secara sembarangan.
Pengembangan kreatifitas siswa harus dibarengi dengan peningkatan pengetahuan siswa. Pengembangan ini dapat dilakukan dengan memberiakan motivasi seperti sosialisasi dari dalam sekolah itu sendiri seperti OSIS atupun pengarahan guru atau dari luar sekolah itu seperti instansi pemerintahan dan orangtua siswa. Dengan mengadakan pemberian informasi pembinaan  mengenai bahaya sampah tersebut, tentunya siswa akan merasa tedorong dan dibebankan tanggungjawab akan bahaya sampah yang harus di tanggulangi sedemikian rupa untuk menghasilakan sekolah yang aman, nyaman, dan indah.
Dalam penanggulangan sampah setiap warga sekolah khususnya para pelajar harus rela mengorbankan tenaga, waktu dan materi. Dan ada baiknya jikalau peraturan dalam hal ini diperkuat dalam bimbingan siswa, dan memberi hukuman pada setiap siswa yang membuang sampah secara sembarangan. Dengan perihal tersebut warga sekolah akan mampu beradaptasi  terhadap bahaya sampah di sekolah.

C.    PENGENDALIAN SAMPAH
Pengendalian sampah di lingkungna sekolah tidak semudah yang dipikirkan karena setiap warga sekolah harus mamiliki pola pikir atau pemikiran yang sama mengenai bahaya sampah tersebut. Misalnya warga SMA STTU Julu setiap warga sekolahnya harus sepikir dan konsisten akan pengendalian sampah tersebut. Apabila setiap warga sekolah tidak memiliki pemikiran yang sama akan pengendalian sampah tentunya harapan untuk mencapai sekolah yang bebas akan sampah hanya akan tinggal impian. Pengendalian sampah harus dimulai dari tata aturan pengendalian sampah yang baik. Ini diartikan bahwasanya  harus ada terlebihdahulu satu aturan yang diciptakan oleh atasan (kepala sekolah, guru atau badan pemerintahan) kemudian diterapkan dalam aktifitas yang berlangsung disekolah. Sesungguhnya pengendalian sampah sangat sederhana untuk dilaksanakan apabila pola pikir warga sekolah tersebut sederhana juga dan akan sangat sulit dilakukan apabila pola pikir sekolah tersebut rumit.
Menurut Manejer pengolahan sampah Greenaration Indonesia Zulfikar, pengolahan sampah atau pengendalian sampah dapat bermulai dari lingkungan sekolah. Langkah pengendalian sampah tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Pahami jenis sampah
Dalam pengendalian sampah disekolah, terlebih dahulu harus memehami jenis sampah apakah sampah tersebut. Karena setiap sampah memiliki usia yang berbeda. Usia yang berbeda tersebut dikarenakan jenis kandungan yang berbeda-beda pada setiap jenis sampah. Misalnya sampah plastik yang sering digunakan warga sekolah SMA STTU Julu dalam melakukan aktifitas sekolah yang kandungan kimia berbahayanya sangat tinggi yang menyebabkan lama penguraiannya di alam selama 80-100 tahun ke depan yang pastinya dapat merusak alam. Tapi misalkan sampah daunan yang hanya mambutuhkan waktu < 1 bulan untuk terurai yang sangat berbeda dengan sampah plastik. Jadi kita harus memahami sampah tersebut. Dengan pemahaman tersebut kita dapat memilahnya apakah masih dapat didaur ulang atau tidak.
2.      Kurangi kantong plastik
Plastik adalah satu dari beberapa jenis sampah yang paling berbahaya dan paling banyak digunakan yaitu 170 kantong per tahun yang dihabiskan setiap orang padahal butuh 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon per tahun untuk memproduksi plastik.  Sebagai contoh bayangkan saja warga SMA STTU Julu adalah 200 orang X 170 plastik= 3400 kantong plastik yang digunakan warga SMA STTU Julu dalam setahun tanpa pengendalian. Bagaimana dengan seluruh manusia di dunia? Mungkin tidak terhitung lagi. Kandungan bahaya  plastik yaitu BPA (Bisphenol-A). BPA adalah materi pengikat untuk membentuk polycarbonate (PC), yang merupakan bahan alternatif untuk membuat berbagai perangkat plastik, seperti peralatan makan dan minum yang sering digunakan untuk kemasan jajanan kantin atau yang lainnya.  Zat kimia ini merupakam zat beracun yang sering ditemui pada botol minuman yang dijual bebas di pasaran dan yang lebih ekstrimnya lagi zat ini akan sangat bereaksi apabila sering dipanaskan/ disteril. Dan apabila dipanaskan zat ini akan melumer dan masuk kedalam makanan dan minuman yang kita komsumsi akibatanya sangat fatal karena BPA akan merusak system reproduksi ovarium, otak, dan sistem saraf manuasia. Beda lagi dengan platik kresek dan plastik PVC sebagai wadah makana siap santap yang paling sering kita lihat beredar di sekolah kita. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh badan POM  kantong plastik dan PVC banyak mengandung unsur kimia yang sangat berbahaya yaitu senyawa timbal (Pb), cadmium (Cd), timah putih (Sn) yang dapat menyebabkan kangker dan penyakit berbahaya lainya bagi warga sekolah yang menggunakannya  dan tentunya setelah dibuang unsur kimia berbahaya tersebut akan mengendap dilingkungan sekolah kita yang menyebabkan tanah sekolah menjadi gersang dan tandus.
3.      Hemat kertas
Kertas sebagai kebutuhan pokok setiap siswa di seluruh dunia merupkan salah satu sampah yang paling banyak di SMA STTU Julu. Pengendalian kertas sangatlah penting pada pengendalian sampah di SMA kita. Kertas merupakan sampah organik karena terbuat dari tumbuhan tetapi dapat juga dikelompokkan kedalam sampah anorganik karena dapat didaur ulang tetapi lebih mengacu pada sampah organik karena dilihat juga dari sisi lama penguraiaanya. Jadi kita sebagai pelajar sudah semestinya menggunakan dan memanfaatkan kertas seperlunya, jangan menyianyiakan kertas karena kita harus mengingat fakta bahwasanya 1 rim kertas (500 lembar) setara dengan 1 batang pohon dan diperkirakan 2,75 miliar pohon dibutuhkan setiap tahun untuk memproduksi kertas. Jadi kita sebagai siswa SMA STTU Julu bermulailah berpikir akan bagaimana generasi berikutnya tanpa pohon karena telah habis untuk memproduksi kertas. Jadi dengan hemat kertas maka sampah kertas akan berkurang di sekolah kita alhasil sekolah kita bebas dari sampah kertas.


4.      Hemat air
Air di SMA STTU Julu sangatlah minim bukan? Faktanya 100 % air yang ada di bumi, 97 % adalah air laut dan 3 % adalah air tawar itupun tidak seluruhnya yang bisa dikomsumsi. Bayangkan saja jikalau sampah beracun banyak maka air tersebut akan kotor dan tidak dapat lagi di komsumsi maka air di lingkungan sekolah kita akan semakin minim. Begitupula dengan dunia kita jikalau sampah banyak maka air bersih tidak akan banyak lagi. Karena kita mengetahui bahwasanya Air adalah sumber hidup. Jadi bagaimana bisa hidup apabila air tidak ada lagi? Jadi kita mulai dari sekolah kita untuk hemat akan air dan membuang sampah secara tidak sembarangan agar sumber hidup kita semakin bersih.
Jadi ada 4 cara pengendalian sampah yang harus kita lakuakan di sekolah kita agar sekolah kita mencapai kesuksesannya dalam pengendalian sampah. Ubah pola pikir lama menjadi pola pikir baru yang penuh dengan harapan bebas dari sampah agar sekolah kita asri, sejuk, bersih dan kreatif dalam hal sampah.

D.    METODE PENANGGULANGAN SAMPAH
1.      Pengertian Pengelolaan Sampah
    Pengelolaan sampah adalah Pengumpulan, Pengangkutan, Pemrosesan, Pendaur-ulangan atau Pembuangan dari Material Sampah. Pengolahan sampah bisa melibatkan zat padat, cair, gas, atau radioaktif dengan metode dari keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat.
2.      Tujuan
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua tujuan :
·         Mengubah sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis
·         Mengolah sampah agar menjadi material yang tidak membahayakan bagi lingkungan    hidup.
Pengolahan sampah dengan metode yang baik hampir belum ada di SMA kita. Metode pemusnahan sampah di lingkungan sekolah kita hanya menggunakan metode bakar saja padahal pemusnahaan sampah menggunakan metode bakar sangat berbahaya apalagi pembakaran sampah tersebut tercampur dengan sampah yang non-biodegradable seperti plastik. Meskipun pembakaran dilakukan dengan jenis sampah tersebut, hasil dari pembakaran sampah tersebut akan sangat sulit untuk di urai di lingkungan kita. Pembakaran limbah jenis non-biodegradable ini menghasilakan senyawa yang sangat merusak kesehatan dan lingkungan kita. Apalagi pembakaran sampah di sekolah kita akan sangat mengganggu proses belajar mengajar kita karena baunya yang sangat menyengat karena tercampur dengan sampah berbahaya dan lain lagi asap yang mengepul di sekolah kita. Pembakaran sampah jenis seperti plastik akan menambah jenis pencemaran yang ada. Pembakaran ini juga faktanya sangat besar bahayanya karena menurut penelitian para pakar kimia jumlah pembakaran 1 ton sampah plastik akan menghasilkan jumlah karbon dioksida yang sama dengan 1 ton. Gas-gas berbahaya yang dihasilakan oleh pembakaran sampah plastik adalah antara lain gas karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dioxin dan furan. Gas- gas ini dapat menyebabkan kangker, perubahan system hormon, perubahan pertumbuhan janin, menurunkan kapasitas reproduksi, penekanan terhadap system kekebalan tubuh dan yang lebih berbahaya lagi dapat menyebabkan penyakit chlorance. Tetapi untunglah di lingkungan sekolah kita masih banyak tumbuh pepohonan yang dapat menampung jenis gas berbahaya tersebut. Tapi bayangkan saja jika dilakukan pembakaran yang terus menerus dan sampah semakin banyak dihasilkan dari sekolah kita bahkan tumbuhanpun akan mati dan layu karena tidak dapat menahan semua jenis gas tersebut. Jadi ada baiknya jika kita melakukan metode pengolahan sampah dengan cara yang baik dan tidak mencemari lingkungan. Metode pengolahan sampah yang dapat kita lakukan adalah sebagai berikut:
1.      Metode pembuanagan
Metode pembuangan adalah salah satu metode paling populer dikalangan sekolah-sekolah dimana kita disarankan untuk membuang sampah-sampah tersebut kemudian menguburnya atau membuang sampah ke temapt penampungan sampah. Tetapi dilakukan dengan cara  yang tetap ramah terhadap lingkungan. Hal ini bukan semata-mata dilakukan dengan membuang sampah secara sembarangan yang sekolah kita biasa lakukan. Tetapi hal ini dilakukan dengan teknik yang akan memenuhi tujuan dari pengolahan sampah.
Metodenya adalah sebagai berikut:
·       Mengumpulkan semua jenis sampah
·      Memilah-milah sampah artinya apakah sampah tersebut jenis sampah organik atau anorganik.
·      Mengumpulkan sampah organiknya saja seperti daunan dan menyisihkan sampah anorganik ke tempat yang telah disediakan
·      Melubangi tanah
·      Menuangkan sampah organik tersebut kedalam lubang tersebut
·      Menimbun sampah tersebut dengan tanah
Setelah melakukan proses tersebut maka kita hanya perlu menunggu kira-kira 1 atau 2 bulan setelah mikroorganisme-mikroorganisme memprosesnya didalam tanah hasilnya kita dapat menggali kembali tanah tersebut dan sampah telah berubah menjadi  tanah yang hitam dan tentunya kaya akan unsur hara yang dapat kita gunakan untuk memupuk bunga atau pekarangan yang ada disekolah kita. Hal pengolahan ini telah memenuhi tujuan pengolahan sampah.

2.      Metode 3-R
3-R yaitu singkatan dari Reuse, Reduce, dan Recycle.
Reuse belarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya.
Contoh: menggunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis, menggunakan botol bekas sebagai tempat pulpen, dan menggunakan e-mail untuk mengirim surat
Reduce belarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.
Contoh: Membeli produk dengan kemasan yang dapat di daur ulang, menggunakan produk yang dapat diisi ulang (refill) misalnya alat tulis yang tintanya bisa diisi ulang kembali, menggunakan kedua sisi kertas untuk menulis, dan menghindari pembelian barang-barang yang menghasilkan sampah dalam jumlah yang besar dan yang tidak perlu.
Recycle belarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk yang bermanfaat.
Contoh: Memilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai, membuat karya seni atau kerajinan tangan dari sampah, mengolah sampah organik menjadi kompos.
Pengolahan sampah melalui 3-R diatas dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja, dimana saja, dan tanpa biaya. Yang hanya dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita dalam melakukannya bahkan hasil dari pengolahan sampah melalui 3-R tersebut dapat menghasilkan keuntungan materi bagi kita yang melakukan karena dapat menjual hasil daur ulang kita. Dengan melakukan pengolahan sampah melalui 3-R tersebut penulis dapat menjamin sampah yang ada di sekolah akan dapat teratasi dan tujuan dari pengolahan sampah dapat tercapai.
3.      Metode penghindaran dan pengurangan
Metode yang berikutnya adalah metode penghindaran dan pengurangan. Sebenarnya sampah yang ada di dunia ini secara umum dan sampah yang ada di sekolah kita secara spesifik tidak dapat dimusnahkan atau diatasi secara keseluruhan tapi dapat dihindari dan dikurangi dengan cara, metode atau langkah-langkah yang kita ingin lakukan. Sekarang intinya semuanya bergantung pada diri kita masing-masing mau kita bagaimanakan sampah tersebut. Yang terpenting kita memiliki usaha dalm mengatasinya. Dan salah satu cara yang paling simpel adalah dengan cara menghindari atau menguranginya. Yang terpenting kita tahu bagaimana cara agar zat sampah tersebut tidak terbentuk atau metode ini sering disebut dengan “penguangan sampah”. Contoh kongkrit yang dapat kita temui di lingkungan sekolah kita seperti:
-          Menggunakan serbet untuk menghindari pemakaian sampah tissue yang penggunaanya sekali pakai
-           Penggunaan kembali bekas pakai seperti buku lama yang digunakan sebagai buku buram, dan lain sebagainya.
Dari beberapa metode tersebut setidaknya kita sebagai anak didik SMA STTU Julu mampu dan akan melakukan salah satu atau keseluruhan dari beberapa metode tersebut agar kiranya tercipta sekolah yang indah, bebas dari sampah, dan sesuai dengan idaman kita.