TEORI DAN ARTI PENTING
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah
terjemahan dari bahasa inggris leadership yang berasal dari kata leader. Kata leader
muncul pada tahun 1300-an, sedangkan kata leadership muncul belakangan sekitar
tahun 1700-an. Dalam devinisi secara luas kepemimpinan meliputi proses
mempengaruhidalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi pengikut untuk
mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya.
Sumber buku : MANAJEMEN
BERBASIS SEKOLAH
Penerbit : PT.Grasindo
Tebal buku : 303
TIPOLOGI
KEPEMIMPINAN
Menurut Weber di bagi
menjadi tiga tipologi, yaitu
1.
Kepemimpinan kharismatik , yang
kekutannya berasal dari adikodrat
2.
Kepemimpinan tradisional , yang
pengabsahannya berasal dari keturunan terdahulu dan diyakini oleh masyarakat
sebagai pewaris sah
3.
Kepemimpinan legal legal formal , yang
pengabsahannya menganggap bahwa itu berasal dari aturan tersebut.
Sumber buku : Dakwah pemberdayaan masyarakat: paradigma aksi metodologi
Penerbit : Pustaka Pesantren
Tebal buku : 420
halaman
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN
Pemimpin memiliki tugas menyelami kebutuhan-kebutuhan
kelompok dan keinginan kelompok.
Dari keinginan itu dapat dipetik keinginan realistis yang dapat dicapai. Selanjutnya, pemimpin harus meyakinkan kelompok mengenai apa yang menjadi keinginan realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan. Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk keberhasilan dalam pencapaian sutu tujuan diperlukan seorang pemimpin yang profesional, dimana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin.
Disamping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Dari keinginan itu dapat dipetik keinginan realistis yang dapat dicapai. Selanjutnya, pemimpin harus meyakinkan kelompok mengenai apa yang menjadi keinginan realistis dan mana yang sebenarnya merupakan khayalan. Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses dimana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.
Untuk keberhasilan dalam pencapaian sutu tujuan diperlukan seorang pemimpin yang profesional, dimana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin.
Disamping itu pemimpin harus menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Menurut Hadari (2003;70) menjelaskan bahwa unsur-unsur
dalam kepemimpinan adalah
1. Adanya seseorang yang berfungsi
memimpin, yang disebut pemimpin (leader).
2. Adanya orang lain yang dipimpin
3. Adanya kegiatan yang menggerakkan
orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan perasaan,
pikiran, dan tingkah lakunya
4. Adanya tujuan yang hendak dicapai
dan berlangsung dalam suatu proses di dalam organisasi, baik organisasi besar
maupun kecil.
Implikasi manajerial kepemimpinan dalam organisasi
Kepemimpinan berarti melibatkan
orang atau pihak lain yaitu para karyawan atau bawahan,para karyawan harus
memiliki kemauan untuk menerima arahan dari pemimpin Seorang pemimpin yang
efektif adalah seseorang dengan kekuasaanya mampu menggugah pengikutnya untuk
mencapai kinerja yang memuaskan. Kekuasaan itu dapat bersumber dari :
hadiah.hukuman,otoritas dan charisma. Pemimpin harus memiliki kejujuran
terhadap diri sendiri,sikap bertanggung jawab yang tulus, pengetahuan dan
keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan pada diri sendiri dan orang lain
dalam membangun organisasi.
Dalam teori manajerial grid terdapat
dua orientasi yang dijadikan ukuran yaitu berfokus pada manusia dan pada tugas.
Hal ini menunjukkan bahwa pentingnya hubungan antar individu dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan kepada bawahan. Sebagai seorang pemimpin,
bertugas memberikan arahan serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka
dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system
komunikasi organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi
dalam menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para
pemimpin. Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa
kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satu
dengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas. Pemimpin yang baik
adalah pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan baik itu dengan para
pimpinan lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset berharga organisasi.
Semua ini terjalin apbila pemimpin tersebut memiliki pendekatan perilaku yang
baik. Hal ini membutuhkan komunikasi yang efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar