Minggu, 09 Maret 2014

(tugas) TEAM WORK


TEAM WORK

1. pengertian dan karakteristik kelompok

pengertian kelompok itu sendri sangat lah banyak.
sebagai contoh dari para ahli yang mendefinisikan
arti sebuah kelompok

    1.a kumpulan individu yang saling berinteraksi
        (Bonner, 1959; Stogdill, 1959).
    1.b satuan (unit) sosial yang terdiri atas dua
        orang atau lebih yang melihat diri mereka
        sebagai bagian dari kelompok itu
        (Bales, 1950; Smith, 1945).
    1.c sekumpulan individu yang saling tergantung
        (Cartwright & Zander, 1968; Fiedler, 1967; Lewin,1951)
    1.d kumpulan individu yang bersama-sama bergabung
        untuk mencapai satu tujuan
        (Deutsch, 1959; Mills,1967).
dan dari menurut beberapa ahli tersebut dapat di simpulkan
bahwa kelompok adalah sekumpulan orang atau 2 individu lebih
yang saling berinteraksi dan saling ketergantungan satu sama
yang lainnya.


sumber referensi buku     : Psikologi Sosial Kelompok dan Terapan
tahun            : 1999
halaman            : 321
penerbit        : PT Balai Pustaka

2. tahapan pembentukan kelompok

2.a Forming.
Forming adalah tahap orang berkumpul dan membentuk sebuah kelompok.
Pada suatu kegiatan, tidak sedikit peserta yang mengikutinya karena
penugasan. Kondisi seperti ini tidak jarang menimbulkan perasaan
was-was maupun keraguan di hati peserta tersebut. Beberapa
pertanyaan yang mungkin muncul adalah “Apakah saya dapat mengikuti
kegiatan ini dengan baik?” atau “Apakah saya dapat berbaur dengan
peserta yang lain?”. Seorang fasilitator diharapkan dapat memastikan
bahwa setiap peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut merasa
nyaman dengan lingkungan barunya tersebut. Berikan perhatian secara
khusus kepada peserta. Berikan waktu kepada para peserta untuk
saling mengenal satu sama lain. Pada kesempatan ini, fasilitator
dapat pula menggunakan permainan yang memecah kekakuan (ice breaker).

2.b Informing.
Informing merupakan tahap dimana kelompok yang baru terbentuk
tersebut diberi penjelasan tentang tujuan dari kegiatan yang akan
diselenggarakan. Pada tahap ini biasanya akan didapati interaksi
antaranggota karena setiap peserta mulai sadar bahwa mereka menuju
pada tujuan yang sama. Seorang fasilitator biasanya akan mencari
titik pijak yang sama, dan membentuk visi, misi, serta tujuan
kelompok. Fasilitator diharapkan dapat menggunakan kegiatan
pengenalan dan agenda yang jelas.

2.c Storming.
Pada tahap ini, pembangunan peran diantara masing-masing peserta
mulai terbentuk. Storming merupakan fase yang sangat penting dalam
dinamika kelompok, karena pada tahap ini akan terjadi tarik
menarik, uji coba, bahkan konflik. Benturan antarpribadi sangat
mungkin terjadi pada tahap ini – bahkan benturan antara peserta
dengan pemimpin kelompok. Seorang fasilitator diharapkan dapat
memberikan dukungan kepada seluruh kelompok. Dengan mengembangkan
dan menggunakan teknik-teknik fasilitasi, fasilitator juga perlu
senantiasa mengingatkan peserta akan tujuan dan norma-norma kelompok.
Usahakan agar fasilitator dapat menjaga terjadinya keterbukaan dan
mendorong setiap peserta untuk mengatasi konflik yang terjadi.

2.d Norming.
Tahapan ini merupakan tahap stabilisasi dimana aturan, ritual,
dan prosedur telah ditetapkan dan diterima oleh seluruh peserta.
Peserta telah menyepakati identitas perasn sehingga terciptanya
suasana kebersamaan. Jalan menuju kemajuan disepakati dan disetujui
bersama. Fasilitator diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
menghaluskan proses. Jika diperlukan, perbaiki atau sesuaikan norma
yang ada, untuk kemudian diserahkan kembali implementasinya kepada
kelompok.

2.e Mourning.
Mourning merupakan tahap akhir dari proses pembentukan sebuah kelompok.
Pada tahapan ini, seluruh tugas telah selesai dikerjaan dan tujuan
utama pembentukan kelompok sudah terpenuhi. Siklus kehidupan kelompok
secara resmi telah berakhir. Terkadang muncul rasa sedih diantara
peserta. Sebagian mulai memikirkan tugas lain yang telah menanti.
Fasilitator yang baik diharapkan dapat membantu peserta dalam
mempersiapkan masa transisi dari pembentukan kelompok menuju bubarnya
kelompok. Pastikan bahwa ada semacam ‘ritual’ perpisahan, baik secara
individu maupun secara kelompok.

2.f Transforming.
Pada tahapan ini, tim telah menjadi dinamis karena pembentukan kelompok
sudah terjadi dan mulai ada perubahan baik di masing-masing peserta
maupun pada kelompok secara keseluruhan. Sebagai seorang fasilitator,
diharapkan dapat menunjukkan dukungan dan rasa percaya kepada kelompok.
Hargai perubahan yang terjadi dengan memberikan pujian. Yang perlu
diingat adalah sebaiknya pujian yang diberikan tidak berlebihan.

sumber : http://psikelompokintannurdiana.wordpress.com/2010/10/31/tahapan-pembentukan-kelompok/

3. kekuatan team work

kekuatan team work itu sendiri adalah adanya saling bergotong royong
dalam menyelesaikan pekerjaan yang sangat lah berat. agar pekerjaan
dapat di selesaikan dengan mudah akan lebih baik jika mereka saling bergotong
royong. kepedulian yang tinggi antar individu itu sendiri, jika team work
atau kerja sama berjain baik dan harmonis bisa semakin tinggi juga kepedulian
antara anggota yang satu dengan yang lainnya.

4. implikasi manajerial

saya akan mengambil contoh nya dalam perusahaan perdagangan yaitu
seorang market leader.
untuk terciptanya seorang market leader di perlukan sebuah team work
atau kelompok, tugas seorang market leader ialah melakukan penelitian
terhadap produk-produk yg akan di keluarkan agar tidak kalah oleh pesaing
mereka. mempertahankan market leader adalah tantangan, dikarenakan
produknya harus mencapai puncak. semua tim harus bersama-sama mempertahankan
market leader mereka agar market leader tidak kalah dengan pesaing.

sumber referensi buku     : Mengubah Ketidakpastian Menjadi Kekuatan
tahun            : 2006
halaman            : 179
penerbit        : PT Elex Media Komputindo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar